Kamis, 01 September 2011
Lebaran Di Korea 1432 H
Minal Aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin ya chingu ^^
TANGGAL 1 Syawal 1432 H di Korea Selatan bertepatan tanggal 30 Agustus 2011. Terdapat beberapa tempat pelaksanaan salat Ied, antara lain di Kota Seoul sebagai ibu kota Korea Selatan dan di provinsi bagian selatan, yakni di Kota Busan.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, salat di Kota Seoul biasanya dipusatkan di masjid yang terletak
di Itaewon. Pada masjid dua lantai dengan tampungan jamaah sekitar 400 orang ini, salat Id dilaksanakan dalam dua sesi karena banyaknya jamaah. Sesi pertama dimulai pukul 09.00 waktu setempat dan sesi kedua pada pukul 10.00.
Pihak Kedubes RI juga untuk kesekian kalinya berinisiatif mengadakan salat Id dalam lingkungan kantor KBRI. Alhamdulillah, tahun ini jamaahnya jauh melebihi perkiraan panitia
penyelenggara yang memprediksikan sekitar 2000 orang saja.
Ternyata warga negara Indonesia yang ikut salat di KBRI lebih dari 2.500 orang. Ditambah lagi sekitar seratusan WNI yang datang menyusul karena mereka salat di Masjid Akbar Itaewon. Panitia yang merupakan gabungan dari berbagai elemen seperti Perpika (Perhimpunan pelajar Indonesia-Korea), pengurus mushalah-mushalah, dan dari pihak KBRI agak kewalahan menanganinya. Namun demikian, salat Id berlangsung khidmat dan lancar.
Selain menggunakan lapangan KBRI dan aula serta lorong-lorong dan koridornya, beberapa ruas jalan pun di sekitar KBRI terpaksa dimanfaatkan panitia.
Pelaksanaan salat sini dimulai pukul 09.30 waktu Seoul yang diawali kata sambutan Ketua Panitia penyelenggara (Bapak Didik Eko Prasetiyadi), disusul sambutan Kedubes RI untuk
Korea Selatan (Bapak Nicolas Tande Tameng, putra Toraja asli dan alumnus Fisipol Unhas).
Tameng berpesan, "Hendaknya melalui momentum Lebaran ini kita dapat memetik hikmahnya agar kita dapat membangun bangsa Indonesia menjadi lebih maju".
Beliau pun berkata sungguh bahagia melihat WNI yang hadir di tempat salat ini dan juga yang hadir setiap hari Sabtu untuk ikut berbuka dan salat tarawih bersama.
Semoga tali silaturrahim senantiasa terjaga, katanya. Usai dubes memberikan sambutan, segera panitia membacakan tatacara dan tuntunan salat yang diimami salah seorang jamaah.
Sebagai khatib adalah Al-Ustadz Arman Karim Al-Banjari, pimpinan dan pengasuh Pondok Pesantren Ryadul Huda, Banten.
Setelah itu dilanjutkan halalbihalal dan makan-makan. Pukul 12.00 KBRI juga mengadakan open house. Sungguh suasana Indonesia sangat terasa meskipun tanpa ketupat dan burasa.(*)
cr: tribunnews
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar